Teknik Dalam Membuat Roti...
Diantaranya Sebagai Berikut:
1. Sponge and Dough
Adalah proses pembuatan roti dengan dua kali pengadukkan dengan waktu fermentasi sekitar 4-6 jam, pengertian dua kali pengadukkan maksudnya adalah:
a. Pengadukan dengan teknik Sponge/biang/babon
b. Pengadukkan dengan teknik Dough
Berikut ini bahan dalam membuat Sponge antara lain:
- Tepung Cakra Kembar (Tepung Protein Tinggi) 60% x Total Tepung
- Air 60% x Total Sponge
- Yeast (Ragi Instant) 1% x Total Tepung
Berikut ini bahan dalam membuat Dough antara lain:
- Tepung 40% x Total Tepung
- Air 60% x Total Tepung
- Garam 2%
- Gula 5%
- Susu 2%
- Lemak 4%
Keuntungan pembuatan roti dengan teknik Sponge and Dough:
- Mempunyai toleransi yang lebih baik terhadap waktu fermentasi
- Menghasilkan volume roti yang lebih baik
- Umur Simpan yang lebih lama Shelf Life lebih baik/ lebih lama
- Aroma fermentasi lebih bertambah
Kerugian Pembuatan roti dengan teknik Sponge and Dough:
- Memiliki sedikit toleransi terhadap waktu saat adonan diaduk
- Membutuhkan lebih banyak peralatan
- Membutuhkan lebih banyak karyawan
- Lebih banyak kehilangan berat karena waktu fermentasi yang lama
2. Teknik Straigh Dough
Adalah teknik pembuatan roti dengan waktu fermentasi 2-4 jam.
Keuntungan:
- Mempunyai toleransi yang lebih baik terhadap waktu pengadukan
- Membutuhkan lebih sedikit karyawan
- Membutuhkan lebih sedkit peralatan
- Waktu produksi yang lebih singkat
- Lebih sedikit kehilangan berat saat fermentasi
Kerugian:
- Berkurangnya toleransi terhadap waktu fermentasi
- Kesalahan pengadukkan tidak dapat dikoreksi
3. No Time Dough
Adalah teknik pembuatan roti dengan waktu fermentasi 1 jam
Keuntungan:
- Penghematan waktu karena pengurangan waktu fermentasi
- Tidak perlu ruangan khusus untuk fermentasi
- Tidak perlu tempat untuk Sponge dan Adonan
- Lebih sedkit peralatan yang dibutuhkan
- Lebih sedkit tenaga atau karyawan dalam perawatan alat
Kerugian:
- Tidak mempunyai aroma fermentasi
- Umur simpan yang lebih pendek
4. Dough Break
Adalah teknik pembuatan roti yang adonannya sering sekali digiling, dengan cara manual biasanya digiling dengan rolling pin sebanyak 25 kali, sedangkan dengan mesin menggunkan shitter agar cepat kalis.
Keuntungan:
- Serat roti lebih halus
- Warna roti lebih putih
Kerugian:
- Tidak memiliki aroma fermentasi